Senin, 10 Oktober 2011

Cara Meningkatkan Market Agrobisnis

Sudah lama admin blog gak menulis artikel tentang agrobisnis.
Cara ini saya anggap perlu untuk sahabat agro semuanya, karena tidak jarang atau banyak sekali petani-petani di Indonesia belum mengetahui atau bahkan sama sekali tidak tahu menau masalah penjualan hasil panen para petani di Indonesia. Dan dalam fase inilah banyak dimanfaatkan oleh para TENGKULAK atau PENGEPUL bahkan para MEDIATOR / PERANTARA / MAKELAR untuk bermain pada harga komoditi (barang2 yang diperdagangkan) terutama semua hasil panen petani sawah, perkebunan, peternakan atau perikanan. Pada dasarnya mereka hanya "Memanfaatkan situasi dan kondisi bahwa si petani mereka anggap maaf-; manuusia bodoh yang tidak tahu apa-apa". Disinilah kita potong satu rantai perdagangan saja, namun pengaruhnya besar sekali untuk kemakmuran para petani kecil dan untuk sahabat agro semuanya. Agar para mediator tidak melakukan pebodohan atau kebohongan publik (petani). Karena titik keuntungan tertinggi ada pada mereka. Maka, berikut ini saya berikan Solusi, Tips dan Trik agar dapat Meningkatkan Market Agrobisnis untuk para sahabat agro semuanya.
  1. Sahabat agro, harus proaktif untuk mencari informasi harga pasaran komoditi. Ini berlaku untuk semua komoditi. Tanyakan rekan2 sahabat agro yang terdekat. Apabila diperlukan, buka internet banyak sekali situs2 menyediakan informasi harga komoditi yang ada di pasaran/perdagangan domestik (di Indonesia) maupun lingkup regional (wilayah provinsi, kota atau kabupaten) ada semua di internet. Atau para calon pembeli memasang iklan pada iklan berbayar maupun yang iklan gratis, dan di Indonesia ada ribuan penyedia jasa iklan gratis nama-nama penyedia jasa iklan gratis sangat banyak diantaranya yang dimiliki oleh admin Iklan Agro, Free Ads, dan Pro Ads Free. Disitu pasti tertera nomer HP calon pembeli bisa dijadikan patokkan atau acuan harga jual maupun harga beli.
  2. Jangan merasa malu untuk menghubungi atau sms nomer HP calon pembeli. Mereka juga manusia biasa yang masih butuh relasi atau hubungan dengan calon penjual (dalam hal ini petani pedesaan). Bahkan si calon pembeli sangat mungkin merasa sangat senang ketemu langsung dengan petani. Sangat jarang sekali Exporter atau pembeli besar bisa langsung bertemu dengan petani. Biasanya keluhan pembeli besar itu mengatakan petani tidak bisa menyediakan komoditi yang diminta dengan kapasitas besar atau paling tidak kapasitas 1 (satu) container 20'. Maka